Sunday, February 26, 2012

10 karakter pemenang dan 10 karakter pecundang



Pemenang dan pecundang mempunyai karakter yang saling bertentangan.
Termasuk ke kelompok manakah kamu? Pemenang atau pecundang? Berikut ini adalah karakter – karakter pemenang dan pecundang.

  1. Ketika pemenang melakukan kesalahan, dia berkata “saya salah !“. Ketika pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, “ini bukan salah saya !”
  2. Pemenang berkata, “saya sudah baik, tapi saya lebih baik lagi !”. Pecundang berkata, “saya tidak sejelek orang lain!” 
  3. Pemenang mencoba belajar dari setiap orang yang lebih baik dari dia. Pecundang selalu mencoba menjatuhkan orang lain.
  4. Pemenang berkata, “mari saya kerjakan ini untuk kamu !”. Pecundang berkata, “ itu bukan pekerjaan saya !”.
  5. Pemenang berkata, “pasti ada cara lebih baik mengerjakannya !”. Pecundang berkata, “begitulah biasanya dikerjakan di  sini!”
  6. Pemenang berkata, “ini sulit tapi mungkin!”. Pecundang berkata, “ ini mungkin tapi sangat sulit untk mengerjakan !”
  7. Pemenang selalu mempunyai rencana – rencana. Pecundang selalu mencari alasan
  8. Pemenang mempunyai komitmen – komitmen. Pecundang hanya berjanji – berjanji saja.
  9. Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban. Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah.
  10. Pemenang tuntas memecahkan masalah. Pecundang selalu tanggung – tanggung & tidak pernah memecahkan masalah.

Wanna Be Winner or Loser ????????

 Sumber : Unkown (Tidak Diketahui)

Saturday, February 25, 2012

NASA Temukan 26 Planet Baru



NATIONAL Aeronautics and Space Administration (NASA) menemukan 26 planet baru di luar sistem tata surya. Ukuran planet-planet itu bervariasi. Ada yang sedikit lebih besar dari Bumi. Ada pula yang lebih besar dari Yupiter, planet terbesar di Bima Sakti.

NASA menemukan planet-planet itu dengan menggunakan teleskop kepler. Namun, ilmuwan NASA, Doug Hudgins, tak yakin planet-planet itu mampu mendukung kehidupan.

Orbit planet-planet itu, papar Hudgins, lebih dekat dengan orbit bumi yang mengelilingi matahari. "Jadi planet-planet itu cukup panas," papar Hudgins. Ia mengatakan planet-planet itu mengorbit pada bintang yang berukuran lebih besar dari matahari.

Dalam dua tahun sejak Kepler mulai mengamati alam semesta, ilmuwan telah menemukan 61 planet baru. Sekitar 2.300 kandidat planet perlu dikukuhkan melalui pengamatan lebih lanjut.

Melalui teleskop kepler, ilmuwan mengukur variasi waktu transit yang terjadi pada dua planet. Gravitasi membuat satu planet bergerak lebih cepat ketimbang planet lain. Sehingga, perbedaan itu membantu astronom mengukuhkan pengamatan.

"Variasi waktu transit itu menunjukkan bahwa ada interaksi gravitasi dan bahwa mereka pasti planet karena mereka berinteraksi satu sama lain," kata Hudgins.

Menurut Hudgins, pemburu planet memerlukan teleskop agar bisa memisahkan cahaya planet yang lebih redup dari bintangnya yang terang. Selain itu, ilmuwan pun dapat mempelajari spektrum elektromagnetiknya.

Informasi dari spektrum cahaya akan menunjukkan gas apa yang terkandung dalam atmosfer planet, bahkan mungkin beberapa karakteristik permukaannya. "Itu sebabnya kami melakukan ini. Itulah hal yang menarik. Kami mempelajari salah satu pertanyaan paling tua dan paling mendasar, apakah kita sendirian di jagat raya ini?" paparnya lagi.(VOA Indonesia/Wrt1)

Friday, February 24, 2012

Minggu Ini, Venus dan Jupiter Muncul di Langit


 

Venus dan Jupiter menampakan dirinya akhir-akhir ini. Posisinya cukup dekat dengan Bumi hingga dapat dilihat dengan mata telanjang, di langit barat pada sore hari. 

Venus tidak pernah jauh dari matahari karena posisinya memang lebih dekat dengan matahari dibanding Bumi. Jupiter, yang berada di luar orbit Bumi, bisa muncul di mana saja di sepanjang ekliptik -- garis edar matahari, bulan, dan planet di langit. Venus dan Jupiter secara gradual saling mendekat, dan diperkirakan akan saling berpapasan pada 13 Maret mendatang.

Sementara itu, Bulan masih menuntaskan peredaran bulanannya mengelilingi Bumi dan akan berpapasan dengan kedua planet pada minggu ini, tepatnya hari Sabtu dan Minggu (25 dan 26 Februari). Bulan tampak dekat dengan Venus pada Sabtu malam dan berada dekat Jupiter pada Minggu malam. Pemandangan langit pada malam-malam tersebut akan tampak seperti apa yang disebut para ahli astronomi sebagai triple conjuction.

Siapa saja yang mengamati langit pada kedua malam tersebut, akan melihat pertunjukan spektakuler terkait seberapa jauh pergerakan bulan dalam satu malam. 

Saat mengamati triple conjuction ini, beri perhatian sungguh-sungguh pada bulan sabit tipis. Jika kita melihat lurus ke atas dan ke sisi kiri bulan sabit, kita akan melihat bagian lain bulan yang tersinari cahaya remang-remang dari Bumi. Dengan teleskop dwikanta (binokuler) atau teleskop kecil kita bisa melihat laut-laut dan kawah-kawah yang biasa disebut "sisi gelap" bulan, yang disinari cahaya bumi.

Penampakan bulan sabit yang seperti itu tidak sering terlihat. Beberapa orang terkejut melihat bentuknya kali ini, karena sudut pandang yang dihasilkan dari orbit dan kaki langit membuat bulan tampak disinari dari bawah, bukan dari samping seperti yang biasa kita lihat di buku-buku pelajaran.

Untuk mengetahui arah sumber pencahayaan bulan, coba visualisasikan letak matahari di bawah kaki langit, dan orientasi bulan akan menjadi jelas.

Sunday, February 12, 2012

Rusia Persiapkan Roket Nuklir Yang Diperuntukkan Untuk Misi Berawak Mars



rocket
Saat ini Rusia tengah berencana untuk membangun pesawat antariksa bertenaga nuklir untuk misi berawak ke Mars.
Menurut kantor berita RiaNovosti, Anatoly Perminov, Russian Federal Space Agency, menyebutkan bahwa Komisi pemerintah beranggapan kalau rencana itu sangat krusial. Namun demikian begitulah adanya jika ingin mempertahankan keunggulan kompetitif dalam ruang perlombaan.
Desain dasar akan siap pada tahun 2012 mendatang. Sebuah versi akhir akan memakan waktu selama sembilan tahun lagi, dan akan menelan biaya sekitar 580 juta USD atau sekitar 5,8 trilyun rupiah untuk pembangunannya, kata Perminov. Ini akan didasarkan sekitar reaktor nuklir berkapasitas megawatt, yang jauh lebih kuat daripada reaktor nuklir kecil yang menjadi pembangkit beberapa satelit militer Rusia.
“Proyek ini bertujuan untuk menerapkan skala besar program eksplorasi ruang angkasa, termasuk misi berawak ke Mars, perjalanan antar planet, penciptaan dan pengoperasian pos-pos planet”, kata Perminov. Tapi ia telah menghentikan pengajuan sebuah basis permanen di Mars.
Presiden Dmitry Medvedev mendukung proyek tersebut, dan mendesak pemerintah untuk mencari dana. Jika proyek berjalan nantinya, itu akan menjadi dorongan besar untuk program luar angkasa Rusia. Rusia saat ini menggunakan roket pendorong Soyuz yang telah berumur 40 tahunan, dan berencana untuk mengganti nya dengan yang lebih baik lagi.

Pemerintahan Rusia Bertekad Untuk Selamatkan Bumi Dari Tabrakan Asteroid

Antariksa tidak hanya terdiri dari bumi kita saja. Banyaknya planet serta gugusan bintang menunjukkan betapa besarnya jagad raya kita ini. Tak jarang antara satu komponen dengan komponen antariksa lainnya mengalami satu gejala tabrakan yang bisa menyebabkan ledakan besar.
Pemerintah Rusia telah mengkonfirmasi bahwa sedang merumuskan rencana besar untuk mencegah asteroid besar yang dikenal sebagai Apophis dari bertabrakan dengan bumi pada tahun 2036 mendatang.
“Seorang ilmuwan baru-baru ini mengatakan hal yang menarik tentang jalannya sebuah asteroid secara konstan mendekati bumi,” kepala Roscosmos Anatoly Perminov menjelaskan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh RIA Novosti.
“Dia telah menghitung bahwa asteroid itu pasti akan bertabrakan dengan bumi di tahun 2030-an.”
Namun, Perminov menekankan bahwa Kremlin tidak merencanakan serangan nuklir terhadap asteroid berbahaya tersebut.
“Tidak akan ada ledakan nuklir nantinya, semuanya akan dilakukan berdasarkan hukum fisika.”
Dia menambahkan bahwa Rusia akhirnya dapat mengundang ahli astronomi dari Amerika Serikat, Eropa dan Cina untuk berpartisipasi dalam proyek yang baru dimulai tersebut.
“Kehidupan manusia akan dipertaruhkan. Kami harus membayar beberapa ratus juta dolar dan merancang sistem yang akan mencegah tabrakan, daripada duduk dan menunggu hal itu terjadi dan membunuh ratusan ribu nyawa.”
Namun demikian, perlu dicatat bahwa ramalan mengerikan Perminov itu tampaknya bertentangan dengan pernyataan baru-baru ini diterbitkan oleh NASA yang meremehkan kemungkinan adanya tabrakan antara bumi dan Apophis.
Semoga saja rencana ini sukses sehingga uang yang dihabiskan pemerintahan Rusia benar-benar akan berguna nantinya untuk menyelamatkan kehidupan manusia di bumi kita tercinta ini.