Sunday, March 11, 2012

KA Nyaman Tanpa Asap Rokok


Kebijakan PT. Kereta Api Indonesi (KAI) (Persero) yang melarang para penumpang untuk merokok di atas kereta api (KA) terus dilakukan. Keputusan ini semata karena ingin memberikan kenyamanan bagi penumpang lainnya yang merasa terganggu dengan adanya asap rokok. Pelarangan ini berlaku di semua kelas KA dan ruang yang berada di rangkaian KA, baik di dalam bordes maupun di kereta makan yang menjadi tempat favorit para penumpang untuk menghisap rokoknya. Guna mensosialisasikan kebijakan baru ini, Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan pun langsung memantau dan berinteraksi dengan penumpang KA Argo Bromo Anggrek dari Gambir menuju Surabaya, Jumat (10/2).

Direktur Utama PT. KAI, Ignasius Jonan (kedua kanan) berinteraksi dengan salah seorang penumpang KA Argo Bromo Anggrek yang terbiasa merokok di kereta makan tentang pelarangan merokok selama berada di atas KA.

“Larangan merokok harus diterapkan, karena banyak didukung oleh banyak pihak, dan tidak ada yang protes,” jelas Jonan ketika sampai di Stasiun Surabaya Pasar Turi. Ia menambahkan, sebagian besar penumpang KA Argo Bromo Anggrek yang ditanyainya mengenai pelarangan merokok ini, tidak protes dengan kebijakan baru PT. KAI. “Kita tidak melarang orang merokok, tetapi yang kita larang adalah orang yang merokok di atas KA,” tambahnya.
Jonan mencontohkan, jika penumpang ingin merokok, bisa melakukannya ketika KA berhenti di Stasiun. Dengan catatan merokok pada tempat yang sudah disediakan. Dan harap diingat para penumpang yang turun untuk merokok tersebut jangan sampai tertinggal oleh KA yang digunakannya. (Humaska)

Sunday, March 4, 2012

Misteri Mayat-Mayat Kaku "Ourang Medan"


S.S Ourang Medan adalah kapal kargo Belanda yang karam di Selat Malaka tahun 1947, dan masih menyisakan misteri yang belum terpecahkan.


Quote:
Juni 1947.

Pesan dalam kode Morse tiba-tiba berbunyi di kapal Silver Star. Pesan itu berbunyi, "Semua petugas termasuk kapten mati, mungkin seluruh kru tewas."
Pesan berikutnya semakin menggambarkan kepanikan yang terjadi di kapal Ourang Medan, bunyinya, "Aku hampir mati."

Hanya beberapa saat kemudian terdengarlah pesan terakhir, "Saya mati." Sambungan pun terputus.

Kapal Silver Star bergegas mencari lokasi Ourang Medan. Setelah beberapa jam, mereka pun tiba dan berupaya mencari tanda-tanda kehidupan dengan membunyikan peluit serta menyorot lampu ke arah Ourang Medan.

Sunyi. Hanya terdengar deburan ombak semata.

Kapten Silver Star pun mengirim tim penyelamat dengan sekoci menuju Ourang Medan. Betapa kagetnya awak Silver Star, semua orang ditemukan tewas.

Anehnya, mereka mati dalam keadaan membeku. Termasuk seekor anjing yang juga telah membeku masih dalam keadaan berdiri di atas empat kakinya.

Di ruang komunikasi, orang yang mengirim pesan SOS telah kaku. Tangannya masih di atas tombol pengirim pesan Morse. Matanya terbuka lebar, giginya menyeringai.

Kru Silver Star bingung karena tak ada tanda luka sama sekali di semua awak Ourang Medan. Mesin kapal pun masih berfungsi baik.

Silver Star berupaya menarik Ourang Medan ke teluk kecil di Selat Malaka, namun tiba-tiba ada ledakan dan S.S. Ourang Medan akhirnya tenggelam.

Quote:
Referensi pertama mengenai insiden di kapal ini adalah pada Proceedings of the Merchant Marine Council Mei 1952. Catatan ini dipublikasi oleh United States Coast Guard.

Catatan mengenai insiden kapal ini telah muncul dalam berbagai buku dan majalah, terutama di Forteana.

Kebenaran peristiwa ini masih belum diketahui, dan catatan mengenai pembangunan dan sejarah kapal masih belum diketahui. Pencarian akan adanya pencatatan resmi mengenai kapal ini tidak membuahkan hasil

Quote:
Teori
Peneliti (Bainton dan Gaddis) menyatakan hipotesa seputar kematian aneh di S.S. Ourang Medan. Menurut Benton, kapal tersebut mungkin terlibat dalam operasi penyelundupan bahan kimia seperti potasium sianida dan nitrogliserin.

Saat air laut memasuki palka kapal, dan kargo bereaksi dengan mengeluarkan gas beracun, yang menyebabkan kru tewas keracunan.

Sementara Gaddis mengeluarkan teori bahwa api atau malafungsi pada sistem uap kapal menyebabkan kapal karam. Selanjutnya, karbon monoksida yang dikeluarkan akan menyebabkan seluruh kru tewas, dengan api pelan-pelan menjalar, menyebabkan hancurnya Ourang Medan.

Lain lagi teori yang dikemukakan Jessup. Menurutnya kapal tersebut diserang oleh BETA (Benda Terbang Aneh) atau kekuatan paranormal.

Berbagai teori tersebut sempat jadi polemik mengingat S.S. Ourang Medan tidak tercatat pada Lloyd's Shipping Register, sehingga diragukan keberadaannya dan hanya sebuah kisah legenda. Meskipun bisa saja terjadi bila benar Ourang Medan adalah kapal penyelundup, namanya pasti tak mungkin tercatat secara legal.

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=13332889

Peluncuran Perdana KA Angkutan Semen Arjawinangun – Purwokerto


Sebagai realisasi dari perjanjian kerja sama nomor: 336/p/hk/d6/2011 tanggal 25 November 2011 antara PT.KAI dengan PT.Kereta Api Logistik, bertempat di Stasiun Arjawinangun (Daop 3 Cirebon) pada tanggal 15 Februari 2012 diadakan peluncuran perdana KA angkutan semen merek tiga roda dengan relasi Arjawinangun – Purwokerto.
Rangkaian KA angkutan Semen yang sedang persiapan pemuatan di Stasiun Arjawinangun
eluncuran perdana KA angkutan semen ini , ditandai dengan Semboyan 40 oleh Devuty Vice President Daop 3 Cirebon, Sumedi Heru  dengan disaksikan oleh para pejabat Kantor Pusat PT.KAI dan PT.KA Logistik. KA perdana angkutan semen bernomor PLB 8096 tersebut, berangkat dari Stasiun Arjawinangun pada jam 00:58  WIB dan tiba di Stasiun Purwokerto jam 05:58 WIB. Pada peluncuran perdana, KA angkutan semen Arjawinangun – Purwokerto membawa rangkaian 12 ppcw dengan total muatan 504 ton.
Muatan Semen Tigaroda di atas gerbong PPCW berkapasitas muat 30 ton
KA angkutan semen ini rencananya memiliki standformasi yang terdiri dari 17 ppcw 30 ton plus 1 gerbong kabus. Diharapkan angkutan semen relasi Arjawinangun – Purwokerto ini, pada setiap bulannya ditargetkan dapat mengangkut sebanyak 13.770 ton semen.
Atas keberhasilan realisasi kerjasama tersebut, diharapkan angkutan semen relasi Arjawinangun – Purwokerto ini, dapat meningkatkan nilai kontribusi pendapatan bagi Daop 3 Cirebon dan Daop 5 Purwokerto. (Humaska)