Petugas keamanan berjag di lokasi ledakan di Damaskus, Suriah (10/5). REUTERS/Khaled al-Hariri
TEMPO.CO,
Jakarta
- Pemerintah menyatakan saat ini fokus melakukan evakuasi pada warga
dan tenaga kerja Indonesia yang berada di lima wilayah rawan di Suriah.
Lima wilayah tersebut adalah Hama, Homs, Idlid, Dara’a, dan Damaskus
Countryside.
“Lima wilayah ini yang paling rawan. Kita fokus dan
cepat di wilayah-wilayah tersebut,” kata Direktur Perlindungan Warga
Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang Razak saat dihubungi,
Sabtu, 9 Juni 2012.
Tatang mengatakan, berdasarkan data yang
berhasil dikumpulkan, warga Indonesia di lima wilayah ini sebagian besar
adalah TKI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Pada saat
kunjungan Tatang bersama tim Kementerian Luar Negeri ke Suriah awal
Januari 2012, jumlah WNI di lima wilayah tersebut sekitar 1.000 orang.
“Kita kumpulkan data dari banyak pihak seperti imigrasi dan juga
agen-agen yang ada di Suriah,” ujarnya.
Saat ini jumlah WNI yang
berada di lima wilayah rawan itu sudah mulai berkurang. Hampir
setengahnya sudah mengungsi bersama majikan mereka ke daerah lain yang
lebih aman. Warga Indonesia lainnya juga sudah berhasil dievakuasi dari
lima wilayah itu. Akan tetapi, Tatang tidak dapat memaparkan secara
pasti dan detail jumlah yang sudah dievakuasi dan jumlah yang masih
berada di lima wilayah itu. “Setengah lebih dari WNI yang kita evakuasi
berasal dari lima wilayah rawan,” kata dia.
Hingga saat ini,
pemerintah sudah berhasil membawa pulang sekitar 233 orang WNI dari
Suriah. Tatang mengatakan, di Kedutaan Besar RI di Suriah, ada sebanyak
103 WNI yang siap untuk dievakuasi pulang ke Indonesia. “Jumlah mereka
yang ke KBRI terus bertambah,” kata Tatang.
Berdasarkan data
Imigrasi yang diperoleh Kementerian, Tatang menyatakan, total WNI di
Suriah tahun 2011 sebanyak 12 ribu orang. Jumlah ini sangat tidak
signifikan bila dibandingkan jumlah yang berhasil dievakuasi pemerintah.
Akan tetapi, Tatang mengklaim, WNI yang paling tinggi risikonya hanya
sekitar 1.000 orang di lima wilayah rawan itu. WNI di daerah lain
diklaim relatif lebih aman.
Kementerian akan kembali membawa
pulang WNI dari Suriah pada tanggal 12 Juni 2012. Ini adalah proses
evakuasi gelombang ke-10 dan menambah total WNI yang berhasil dievakuasi
menjadi 263 orang. “Jumlahnya memang sedikit karena banyak kendala,”
kata Tatang.