Thursday, July 12, 2012

3 Penghuni Stasiun Luar Angkasa Internasional pulang ke Bumi

Oleh Kononenko (Rusia), Donald Pettit (Amerika Serikat), dan Andre Kuipers (Belanda), langsung dijemput oleh tim pendukung dan medis.

nasa,luar angkasa,astronot
omster-com/stck.xchng
Tiga astronaut dari tiga negara berbeda berhasil kembali ke Bumi dengan selamat setelah bertugas selama enam bulan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Minggu (1/7). Menggunakan pesawat kapsul Soyuz TMA-03M, mereka mendarat di wilayah terpencil di dekat kota Zhezkazgan, Kazakhstan.
Oleg Kononenko (Rusia), Donald Pettit (Amerika Serikat), dan Andre Kuipers (Belanda), langsung dijemput oleh tim pendukung dan medis. Kononenko jadi orang pertama yang keluar dari kapsul. Meski terlihat lelah dan pucat, tim medis menyatakan Komandan Ekspedisi 31 itu dalam kondisi sehat.
Pettit, astronaut dari Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menjadi orang berikutnya. "Senang bisa kembali pulang," katanya.
Perjalanan ketiganya dari ISS menuju ke Bumi memakan waktu 3,5 jam. Kapsul Soyuz TMA-03M yang mereka tumpangi melepaskan diri dari ISS dan perlahan menuju Bumi. Kapsul ini mendarat sempurna dalam cuaca yang digambarkan cerah pada pukul 08:17 GMT. 

"Saya hanya berharap agar usaha saya di sini (ISS) akan menambah satu butir pasir di pantai ilmu pengetahuan. Akan juga membantu masyarakat di masa depan agar bisa memanggil luar angkasa sebagai "rumah" mereka," tulis Pettit dalam blognya, malam sebelum kepulangan ke Bumi.
Ketiga astronaut ini merupakan awak dari Ekspedisi 30 dan 31. Salah satu misi yang mereka emban adalah mengatasi kedatangan kapsul SpaceX Dragon yang dimiliki swasta. Itu merupakan kedatangan pertama dari pihak non pemerintah ke ISS.
(Sumber: Phys.org)

Thursday, July 5, 2012

Misterius dan Eksotisnya Planet Tergelap yang Baru Ditemukan

"Mungkin nama yang tepat untuk menyebutnya adalah Erebus, nama dewa kegelapan Yunani Kuno."

planet,tata surya
Lewat pengamatan dengan teleskop luar angkasa Kepler milik NASA, pakar astronomi menyatakan penemuan planet gelap raksasa yang disebut dengan TrES-2b. Faktor penyebab kegelapan hingga kini belum terungkapkan.
Tingkat kegelapannya lebih pekat ketimbang batu bara. Dari kejauhan TrES-2b terlihat berwarna hitam pekat dengan sedikit pendar cahaya merah.
Astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Massachusetts, David Kipping menyatakan, planet baru itu merupakan planet tergelap. TrES-2b diperhitungkan hanya memantulkan satu persen dari cahaya yang mengenai permukaannya.
"Lebih rendah daya pantul cahayanya daripada batu bara atau bahkan cat akrilik warna paling hitam, jelas membuat planet tersebut--sejauh ini--adalah planet tergelap yang pernah ditemukan," ujar Kipping yang sekaligus menjadi kepala studi.
TrES-2b mengorbit bintang berjarak tiga juta mil dengan suhu berada pada 1.800 derajat Fahrenheit (980 derajat Celcius). Kipping menambahkan, dari beberapa asumsi yang muncul, penyebab planet begitu gelap yaitu karena kelimpahan besar gas natrium dan titanium oksida. Namun ia mengaku, ada sesuatu yang menarik dan eksotik dari planet tergelap.
"Menurut saya, planet ini sungguh eksotik di antara planet luar (eksoplanet) lain. Ini adalah misteri yang menyenangkan. Mungkin nama yang tepat untuk menyebutnya adalah Erebus, nama dewa kegelapan Yunani Kuno," tuturnya lagi.